Senin, 06 Mei 2013

Sahabat SMP "Mulai Mengenal ROHIS Disini" :')

Part 2 (SMP Negeri 8 Jakarta)

Pada hari pengajuan surat pindah sekolah, itu adalah hari libur... Tentu saja teman-temanku tidak ada(dirumah mereka masing-masing), aku ingin sekali berpamitan, hmm...
 
Tapi, paman aku sangat sibuk dan keberangkatanku ke Jakarta pun memang harus dipercepat, untuk mengurus kelanjutan prosedur perpindahan sekolahku. Semua prosedur perpindahan sekolahku dari Bandung ke Jakarta dijalankan oleh pamanku(suami dari adik Babahku), sebagai waliku.
 

Selanjutnya(di Jakarta), giliran Babahku lah yang berjuang untuk mendapatkan sekolah baruku di Jakarta... Jakarta yang penuh persaingan katanya, dan memang benar sekolah dikawasan Jakarta Pusat yang dekat dengan tempat tinggal keluargaku itu.. tidak mudah untuk mendapatkan sekolah Negeri(karena hal ini itu sulitnya).

Pertama kali saya daftar kesekolah yang paling dekat dengan tempat tinggal yaitu SMP Negeri 280 Jakarta, akan tetapi berkendala di biaya administrasi untuk siswa pindahan-_-"

 
Setelah itu mendapatkan rekomendasi dari teman Babah untuk mendaftar ke SMP Negeri 18 Jakarta... disekolah ini tidak memungut biaya sepeserpun *kok bisa beda ya?-_-"* Tapi... ada kendala juga yang muncul, bahwa disekolah ini sudah banyak siswa pindahan yang mengajukan pendaftaran(ketinggalan start*persaingan itu disini*), dan aku disarankan agar mendaftar kesekolah lain jika tidak ingin lama menunggu, jika ada yang membatalkan pindah barulah surat pendaftaran siswa pindahan bisa diajukan(ternyata rumit juga-_-").

 
Pindah sekolah untuk yang kedua kalinya, sewaktu SD pun sama(naik ke kelas 2 sewaktu di Cianjur, harus pindah Bandung. Padahal lagi solid-solidnya sama temen kelas-_-"). Okay, tak apa... inilah jalan Allah yang terbaik buatku J

 
Singkat cerita, aku telah diterima di SMP Negeri 8 Jakarta. Yang katanya sekolah ini adalah sekolah para artis, sebut saja salah satunya Ulfa Damayanti merupakan alumni sekolah ini, dan masih banyak lagi alumni lainnya yang berprofesi sebagai entertaint.

 
Pertama masuk sekolah ini, ada perasaan senang dan bangga. Tapi.. ada rasa khawatir pula, karena orang bilang bahwa “Anak Jakarta itu nakal-nakal”.

 
Pernyataan itu terbukti dengan adanya seorang anak laki-laki yang tidak aku kenal, dia bukan teman kelasku. Dan saat itu memang aku belum mengenal siapa-siapa  pada minggu pertama sekolah di SMP Negeri 8 Jakarta ini, semuanya terasa asing di mataku.

 
Kejadian itu terjadi ketika pulang sekolah, ketika aku berada dilorong lantai dua sekolahku, suasana disana ramai dengan siswa lainnya yang baru saja keluar kelas, dalam suasana ramai itu anak laki-laki tadi menarik hijab (jilbab) aku dan hendak melepasnya, saat itu juga cepat-cepat saja aku mempertahankan hijabku agar tidak lepas, dan dengan cepat pula melihat siapa yang melakukan hal itu, tapi dia segera kabur dan bersembunyi di salah satu ruang kelas. Sebal sekali aku padanya, sementara siswa lainnya yang berada dibelakangku ketakutan dengan tatapan sinisku, mungkin mereka takut aku mengira bahwa mereka pelakunya, dan mereka segera memberitahukan bahwa si anak laki-laki tadilah yang melakukannya, dan dia bersembunyi di ruang kelas VIII-2. Tanpa mereka beritahu pun aku sudah mengetahuinya, ingin sekali rasanya cepat-cepat memarahi anak laki-laki nakal tadi. Tapi, dari tadi aku sudah menahan diri untuk menangis. Ingin sekali aku menangis ditempat itu seketika, tapi aku malu karena banyak siswa yang berlalu lalang. Baru beberapa hari sekolah, tapi sudah membuat kesal saja salah satu orang didalamnya, pikirku.

 
Dari pada aku menangis ditempat itu lebih baik aku bergegas pulang, aku pikir apa gunanya, hal itu akan menimbulkan orang lain beranggapan kalau aku cengeng sekali. Tapi, siapa juga orang yang tidak ingin menangis apabila diperlakukan seperti itu, ditambah lagi aku kan siswa baru, seharusnya mereka berbaik hati kepadaku. Sudahlah, besok akan kubereskan anak laki-laki yang menyebalkan itu. Sambil berjalan menuju depan sekolah dengan kondisi emosiku yang kacau saat itu, sesaat itu juga sudah penuh air di pelupuk mataku. Gawat ini, aku sudah tidak dapat membendungnya. Jika babahku sudah datang menjemputku didepan gerbang sekolah sana, dan mendapati anak perempuan satu-satunya ini menagis, pasti akan banyak sekali pertanyaan yang beliau lontarkan, yang pada akhirnya jika ia tahu ada anak laki-laki yang nakal tadi, pastilah beliau tidak akan tinggal diam. Aku tahu sekali bagaimana sifat babahku, bias-bisa emosinya meledak-ledak.

 
Dan aku sudah memutuskan, bahwa aku tidak akan mengadukan hal i ini, aku akan membereskannya sendiri. Tunggu saja besok, aku akan mengoceh didepan anak laki-laki nakal tadi. Aku hampir sampai kedepan gerbang sekolah, dengan wajah menunduk, terus saja aku menghapus air mataku, dan memperbaiki keadaan hatiku yang kacau, yang sama kacaunya dengan kondisi hijabku yang tidak rapi ini (segera saja aku rapikan).

 
Singkat cerita, aku sudah berada di rumah, semua baik-baik saja orangtuaku tidak mencurigai keadaan raut wajahku yang tidak ceria seperti biasa, dan kenyataannya memang sekarang aku tidak ceria, segera saja aku bergegas ke kamar dan menangis sepuasnya disana. Lama-lama menangis akhirnya lega juga, sampai-sampai aku tertidur pulas setelahnya. Untung saja tidak ketahuan…

 
Keesokan harinya, ketika bell pulang sekolah berbunyi aku langsung mencari anak laki-laki kemarin yang menjahiliku. Ternyata kelasnya bersebelahan dengan kelasku dia merupakan siswa kelas VIII-2 dan aku kelas VIII-3. Saat itu, aku memang tergolong anak perempuan yang pemalu, tapi dibalik itu semua aku adalah anak perempuan yang cukup pemberani, bahkan orang lain tidak akan mengira aku bias melakukan hal ini. Pada saat itu, aku datang kekelas anak laki-laki nakal itu. Dikelasnya masih ada beberapa orang siswa yang masih mengobrol, dan dia pun masih berada dikelasnya. Pertama-tama aku mengucapkan salam “Assalamu’alaikum” ucapku. “Wa’alaikumsalam” jawab penghuni kelas itu. Yang berawal hanya didepan pintu kelas itu, segera saja aku melangkahkan kaki kedepan kelas itu, sambil diperhatikan seisi kelas aku mengawali pembicaraan yang ditujukan kepada anak laki-laki nakal yang menjahiliku kemarin, dan itu merupakan kejahilan yang keterlaluan. Karena aku tidak mengetahui namanya, aku panggil saja dengan sebutan kamu, saat itu aku tidak berniat menghampirinya dan mendaratkan kepalan tangan diperut atau diwajahnya, atau menginjak kakinya.. ataupun menendang betisnya. Tidak.. tentu saja tidak seperti itu, aku hanya mengoceh saja yang pada intinya aku berkata jangan main-main denganku, jangan main-main dengan seorang gadis berhijab. Anak laki-laki itu hanya terdiam, dan pada pertanyaan awal pun dia mengelak, dia tidak jujur, tidak mengakui kalau dia yang menarik hijab (jilbab)ku.

Padahal teman-teman kelasnya mengetahui bahwa ia pelakunya dan mengatakan bahwa “Oh iya, iya tuh elo kan yang kemarin narik kerudungnya”, tapi anak laki-laki itu hanya menjawab “Bukan gue, orang lain kali”. Hmm.. tambah menyebalkan sekali anak laki-laki ini. Tapi, dari gelagatnya pun sudah ketahuan kalau dia malu terhadapku dan mungkin juga merasa bersalah. Tapi tetap saja, dia tidak minta maaf. Yasudahlah pikirku, aku sudah menyampaikan maksudku dan memberitahukan kepadanya agar tidak mengulangi kenakalannya itu.

 
Dan pada akhirnya, pada hari-hari berikutnya, jika anak laki-laki itu berpapasan denganku dia seperti malu-malu dan hanya menunduk atau menghindar. Pada minggu-minggu berikutnya dan seterusnya dia hanya senyum-senyum saja, yang aku tidak mengerti apa maksudnya. Yang aku lakukan hanya menghiraukannya saja, selama dia tidak nakal lagi terhadapku aku tidak akan melakukan apa-apa. Teman-teman baruku, sekarang ini aku sudah mulai mempunyai teman akrab, dan sahabat. Mereka mengatakan kepadaku, bahwa anak laki-laki yang menjahiliku itu ingin mendapatkan perhatiann, dia sepertinya menyukaimu. “Apa? Suka?” ucapku, sepertinya iya juga karena akhir-akhir ini dia senyum-senyum tidak jelas terhadapku.

Tapi aku tidak menyukainya, karena sekarang aku sedang menyukai kakak kelas yang pandai main basket, baik hati, dan tampan itu. “Siapa? Hah.. Akasya maksudmu?” Tanya salah satu temanku. “Iya” jawabku. “Wah gak beres nih anak” kata salah satu temanku. “Loh, kenapa?” kataku. “Kak Akasya kan playboy, you know?” kata salah satu temanku lagi. “Apa? Hmm, biarlah.. tapi sayang sekali kalau begitu. Lagi pula aku hanya menyukainya. Memang kalian kira ini apa? Apa mungkin kalian kira aku ingin menjadi pacarnya? Tidaklah, aku kan tidak ingin berpacaran dulu saat ini. Aku akan mempunyai seorang pacar ketika usiaku sudah menginjak 17 tahun. Kalian ini ada-ada saja, pelajaran Aljabar saja sudah membuatku pusing, apalagi ditambah dengan pacaran yang katanya makan hati.” Ucapku. “Iya juga ya” ucap teman-temanku.

 
Saat itu pemikiranku memang masih kekanak-kanakan sekali. Ketika melihat kakak sepupuku mempunyai seorang pacar, yang katanya anak baik-baik, lebih dari teman yang baik, bisa menjadi rekan terbaik.. aku jadi ingin mempunyai pacar juga, tapi nanti.. jika usiaku sudah menginjak 17 tahun, aku berharap ada seorang pangeran tampan nan baik hati yang menjemputku dengan kuda besi berwarna putih (memang seperti cerita dongeng) tapi.. itulah yang aku inginkan. Nah.. ini nih *kekanak-kanakan*
Usiaku menginjak angka 14 saat itu…


 
Disekolah ini (sekolah ini sepertinya berjodoh denganku) tentu saja, setiap harinya aku mulai mencintai sekolah ini dengan adanya ekstrakulikuler ROHIS-nya yang mempertemukanku dengan sahabat-sahabat yang begitu baik, dan memberikan pembelajaran hidup yang bermakna dengan ukhuwah Islamiyah, subhanallah…

 
Aku sangat merindukan masa-masa itu. Disini pula aku bertemu dengan guru-guru yang luar biasa. Pak Rifa’i yang diibaratkan bapak aku disekolah, dari awal perpindahan sekolahku, dia adalah yang berbaik hati dalam mendukung prestasi akademikku, meskipun aku murid baru dari daerah dia percaya bahwa aku dapat berprestasi disini, Alhamdulillah aku dapat meraih peringkat di kelas (meskipun hanya peringkat 3, 4 atau 5 selama disini), yang sebelumnya aku tidak percaya aku dapat meraihnya, dengan menghadapi kenyataan bahwa teman-teman sekolahku di Jakarta ini sangatlah cerdas. Pak Rifa’I selalu memotivasiku, selain beliau ada juga Ibu Agustina yang selalu memotivasiku..

 
Dan ada pula..  pak Fahim dan pak Yamin, mereka guru agama Islam di sekolahku.. mereka dua guru yang yang diibaratkan bapak dan kakeknya anak ROHIS disekolahku (mereka Pembina ROHIS), yang selalu membimbing dengan cara kebapakan yang kami(anak ROHIS) sukai, maka solidlah kami.

Aku senang sekali termasuk kedalam anggota ROHIS sekolahku ini, meskipun aku baru bergabung dan aktif ketika di akhir kelas VIII, dan belum mengerti ataupun sekedar tahu ROHIS itu apa.. disini adalah awal aku mengenal ROHIS (Rohani Islam), karena disekolahku dulu(di Bandung) tidak ada ekstrakulikuler ROHIS, dikarenakan siswa sekolahku dulu 100% beragama Islam, jadi.. kegiatan keagamaan itu intensip dan wajib untuk seluruh siswa.

 
Disinilah aku mulai mengenal ROHIS, disinilah aku mulai mengenal ukhuwah Islamiyah yang nyata, dengan para akhwat ROHIS, yaitu Angelia Suhardini dan Firli Tiasdina (mereka juga menjadi sahabatku di SMK, dan.. hingga saat ini), mulai mengenal kak Nissa, kak Anggun dan kak Lismiana, dan juga ikhwannya.. yaitu Bowo (dia diibaratkan abang bagiku dan juga bagi kami anak ROHIS), Pasha (ia merupakan juru bicara dari ketua ROHIS), ketua ROHISnya yaitu Fikri, dan anggota ROHIS lainnya J

 
Aku memang keluarga baru mereka, tapi mereka menyambutku dengan sangat baik, dan menjadikanku termasuk keluarga ROHIS SMP Negeri 8 Jakarta. Hal ini.. merupakan sesuatu hal yang membanggakan untukku.. berada diantara mereka, menimba ilmu agama setiap harinya, dan meraih pengalaman-pengalaman luar biasa. Terima kasih saudaraku, saudara seiman yang sangat luar biasa ^_^     

 
Di ROHIS ini pun aku sangat belajar banyak, belajar bagaimana menjadi seorang Muslim yang baik, remaja yang baik ditengah-tengah pergaulan anak Jakarta yang mayoritas “bebas” katanya…

 
Aku merasa ada benteng kokoh yang menjagaku dari pergaulan bebas itu semua, dengan banyaknya pembelajaran yang aku ambil dari ROHIS.

 
Ketikaku gabung di ROHISpun aku diibaratkan menjadi aku yang baru.. yang dulunya anak perempuan yang cukup tomboy, yang sering ikut-ikutan main perang-peranganlah, memanjat pohonlah, main ke ladang, ke sawah, menyusuri sungai dan mencari kerang, ikut-ikutan mancing, berenang di kolam ikan, bermain di tepi jurang dan berteriak-teriak, karena suka dengan gema yang dihasilkannya, dan karena suka bermain di saungnya, mandi di air terjun meskipun dilarang, dan diam-diam pergi ke hutan yang berada di belakang rumah sepupuku.. karena penasaran dengan adanya pohon beringin raksasa, meskipun hanya melihat dari kejauhan, pohon itu memang benar-benar pohon raksasa, dan mencoba permainan-permainan yang dilakukan oleh anak laki-laki lainnya, tapi.. tentu saja permainan anak perempuannya pun tidak ketinggalan. Semuanya menyenangkan, dan sangat kurindukan.

 
Aku.. seperti menjadi aku yang baru ini, mungkin karena faktor tempat salah satunya.. di Jakarta ini semua suasana dan tempatnya tentu saja baru buatku, tapi itu semua malah membuatku ingin menyusuri semua yang baru itu, aku ingin sekali keliling Jakarta, tak apa meskipun seorang diri…

 
Tapi, sangat dibatasi oleh orangtuaku, tentu aku sangat mengerti sekali, mereka sangat menyayangiku. Mereka khawatir dengan kriminalitas yang sering terjadi di kota metropolitan ini, dan aku anak perempuan, anak perempuan mereka satu-satunya, yang mereka berpikir.. bahwa aku sangatlah masih polos, karena dulunya aku seorang anak perempuan yang tinggal didaerah, disebuah desa. Aku mengerti…

 
Dan sekarang aku tumbuh menjadi perempuan yang benar-benar seorang anak perempuan, pendiam kata sebagian besar teman-temanku, tidak seperti dulu yang pecicilan(istilahnya).

 
Tapi tetap saja aku ingin melanjutkan misiku.. yaitu berpetualan. Aku sudah memutuskan, petualanganku ini tentunya bukan ke ladang, sawah, hutan, atau sungai, tapi petualanganku itu lebih bermanfat tentunya..  yaitu mengunjungi museum-museum, mesjid-mesjid bersejarah, dan perpustakaan-perpustakaan di DKI Jakarta ini, semoga terrealisasikan, aamiin…

 
Aku harus mendewasakan diri setiap harinya, sekarang bukan saatnya menuruti insting seorang petualang, tapi.. segala sesuatunya harus dipikirkan matang-matang, petualangan kali ini haruslah yang bermanfaat dan baik untukku, dan tentunya menambah pengalaman berharga dan ilmu yang bermanfaat. Ilmu bermanfaat yang kelak akan ku bawa hingga ke akhirat, aamiin Ya Rabb ^_^

Selasa, 23 April 2013

Mereka Kira Kau Pacarku...

Pacaran...
Aku belum pernah, dan hingga kini memang tidak berniat untuk hal yang satu itu...
 Kenapa begitu? Yaa.. karena Allah sayang denganku(sebagai kaum Hawa) pacaran tidak baik. Bukan hanya untuk kaum hawa.. kaum Adam pun tidak diperkenankan untuk pacaran...

Tentu saja untuk mereka yang mengaku muslim dan muslimah.. pacaran tidak dibenarkan, meskipun ada yang menyatakan pacaran yang sehat atau apalah.. macam-macam gitu deh alasannya...

Kembali lagi kepada pribadi masing-masing deh *nanti aku dianggap memprovokasi lagi-_-"*

Tapi ingat...
Allah sudah memberitahu kita dengan lembutnya : Wala taqrabu al-zina’ "Janganlah kalian mendekati zina" (QS al-Isra’/17:32)
Allah tidak mengatakan “Jangan melakukan zina” (wa la taf’alu al-zina)

Mengapa begitu? Tentu saja.. dengan begitu mudah difahami bahwa mendekati saja tidak boleh, apalagi melakukannya *ini saja sudah jelas kan* :)

Untuk perjalanan hidupku yang begitu indah ini, hmm.. indah memang, tapi.. tentu saja ada suramnya *namanya juga hidup* :)
Berawal dari SD.. aku pernah dianggap pacaran dengan sahabatku yang bernama Yuda Oktora Rahmat Putra.. tapi kenyataannya itu tidak.. kita tidak pacaran *okay clear ya*

Beranjak ke SMP.. ketika aku sudah pindah ke Jakarta, ke SMP Negeri 8 Jakarta.. ditempatkan di kelas VIII-3 sekelas dengan teman yang bernama Muhammad Yaumil Pasha, selain sekelas ia juga temanku di ekskul ROHIS.. dan banyak orang yang mengira kalau dia pacarku. Bahkan dengan lucunya, teman kelasnya Pasha sewaktu kita sudah naik ke kelas IX (aku tidak sekelas lagi dengan Pasha).. temannya itu berkata dengan polosnya "Hei elo, oya siapa nama lo?" teman-temanku yang lain menjawab "Eva namanya".. "Oh iya, Eva.. lo pacarnya Pasha kan ya" aku jawab dengan raut wajah keheranan "Bu.. bukan, kata siapa itu? Bukan kok, kita mah temenan aja-_-"
Dan kenyataannya pun kita tidak pacaran *yang ini clear juga ya*

Setelah itu di SMK.. sewaktu PKL (tepatnya kelas XI), teman-teman PKLku mengira kalau temanku di OSIS yang bernama Ahmad Rafi Falakhi adalah pacarku. Tentu saja kenyataannya tidak.. dia adalah teman baikku tidak lebih *clear lagi ya*

Masih di kelas XI SMK.. di ormas yang aku ikuti. Dan sebelum gabung diormas tersebut kita mengikuti kegiatan JAMBORE terlebih dahulu. Disini.. aku kagum dengan Ketua Pelaksananya, ia bernama Erwin Djamalludin (aku kagum.. bahkan hampir naksir mungkin, atau sudah terhitung naksir #loh?). Teman-teman serta kakak-kakak panitia mengira kita jadian(maksudnya sudah pacaran), tapi.. kenyataannya tidak, kita tidak pacaran *yang ini juga clear*

Terus.. di kelas XII (menjelang UN).. komunikasiku dengan teman(bahkan dia sahabat aku, dan juga merupakan saudara.. tapi saudara jauuuuh) dia bernama Meiwan Setia Pratama.. banyak dari teman dan juga saudara, bahkan keluarga besarku mengira aku dan Meiwan ini berpacaran, tapi.. kenyataannya itu tidak, kami tidak pacaran *clear lagi ini* :)

Sudah clear semua, semoga tidak ada prasangka buruk dari pihak manapun okay :)
Dan.. aku tidak bermaksud fulgar, dengan menyebutkan nama-nama orang yang bersangkutan, tidak.. tidak sama sekali. Aku hanya berniat meluruskan, dengan sebenar-benarnya...

Bahwa.. aku tidak pernah pacaran.. dan tidak berniat untuk pacaran...
Terkecuali dengan suamiku kelak, jalannya TA'ARUF-KHITBAH-NIKAH :')

Jadi Gak Nafsu Makan :(

Kejadian aneh menurutku...
Itu terjadi akhir-akhir ini, dan membuat diriku tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku sendiri.. bahkan aku berpikir apa mungkin ada yang salah dengan isi kepala dan isi benda dibalik tulang rusuk kiriku-_-"

Ada sosok kaum Adam yang aku tidak terlalu mengerti siapa dia, dan ada apa denganku kenapa dia terus saja jogging dipikiranku...

Seketika itu pula dia adalah orang yang pertama diingat ketika kegembiraan menghampiri.. ataupun disaat datangnya kesedihan..

Diibaratkan ingin lari menghampirinya dan memberikan kabar gembira, ataupun mengadukan kesedihan *bingung kan*
Ada kalanya dia membuatku senyum-senyum tanpa adanya hal yang lucu-_-"

Titisan kaum Adam yang satu ini.. terkadang membuatku sedih *iya* senang *juga iya* (membuatku panik saja-_-")
Terus.. aku heran juga, kenapa makhluk satu ini membuatku susah untuk tidur?.?

Bahkan.. nafsu makanku pun naik-turun hanya karena ia terus menari-nari dipikiranku-_-"
Masha Allah...
Jadi gak nafsu makan... 

Senin, 22 April 2013

Andai Malam Tanpa Polusi Cahaya...

Sesudah aku pindah ke Jakarta...
Jarang sekali aku melihat bintang dilangit malam :'(
Padahal moment mengamati langit ketika senja itu adalah kebiasaan yang aku sukai.. dapat membuat tenang dan senang ketika melihat banyaknya benda langit yang bercahaya indah itu(bintang) ^_^
 
Serta.. dapat pula mengurangi rasa sedih, dan menghilangkan rasa galau yang bandelnya gak ketulungan-_-"

Apalagi jika dilangit malamnya ada bulan *waah, makin betah deh aku* :)
Tambah indah, cantik, mempesona *aaiiiih*

Terkadang.. ingin sekali pergi hiking ke puncak gunung, karena menurut mereka yang pernah dan sering pergi kesana.. langit malam dipuncaknya itu sangaaaat indah. Bintangnya bertaburan dengan cahayanya yang indah, kelap-kelip ibaratkan mengedip ^_^

Tapi...
Kenyataannya aku belum pernah hiking sampai puncak gunung, pernahnya juga.. hanya sampai kaki gunungnya saja-_-"

Dan.. sekarang aku di Jakarta, jika malam tiba kota metropolitan ini terang sekali(yaa.. gemerlap gitu deh) *ya iyalah-_-"*

Andai saja.. jika sudah tidak ada aktivitas umum untuk kepentingan negara(ngerti deh kan Ibu Kota Negara), pencahayaannya dikurangi.. lebih bagus lagi jika pemerintah mewajibkan warganya untuk memadamkan lampu ketika waktu sudah menunjukan pukul 21.30 WIBB.. kan hemat energi juga tuh *asik kan* :)

Yang lebih asiknya lagi.. langit malamnya jadi tanpa polusi cahaya. Dengan begitu benda langit di malam hari itu pun akan jelas terlihat(langit malamnya akan begitu indah^_^).. semua warga kota dapat menikmati pemandangan langit malam yang biasa dinikmati oleh warga pegunungan.. briliant kan, hehe...
 
Semoga saja ada peraturan baru seperti itu.. ada pula di DKI Jakarta, seperti halnya New York City, Los Angeles, San Fransisco, Shanghai, Tokyo, Paris, dan kota megapolitan lainnya.. semoga saja pemerintah memberikan kebijakan untuk mengupayakan hemat energi, dan.. membuat warganya berhemat biaya pula karena tidak perlu berlibur kepegunungan/puncak gunung untuk menikmati panorama langit malam yang indaaaah ^_^
 
Semoga malam-malam berikutnya tanpa polusi cahaya, aamiin...
Semoga pencahayaannya seperlunya saja, ya :) 
Selamat malam.. selamat mimpi indah bersama bintang-bintang, hehe...

Aku harap.. aku dapat terbang diantara bintang dan bulan dilangit malam #nahloh?
Mulai mengantuk ini, saatnyaku ke alam mimpi.. salam pencinta bintang :') 

Gombalan "Really hate You-_-"

Gombalan mulai booming di sekitarku pada tahun 2012 lalu...
Pertama mendengarnya sih seru-seru aja dan oke-oke aja.

Kesan pertama yang aku tangkap hanyalah bercandaan. Kalau namanya bercanda.. memang itu tak masalah, dan kenyataannya orang-orang berdalih bahwa ngegombal itu hanya untuk senang-senang, supaya gak setres, supaya gak tegang, supaya suasana cair, supaya suasana lebih akrab, dan segudang alasan lainnya...
 
Okay.. itu masih membuatku tenang ditempat dudukku. Masih oke.. karena dalam lingkup yang besar.. maksudnya ngegombalannya itu ditongkrongan yang notabene banyak orang(lagi kumpul).. anggap saja kalau itu sebagai pengganti dari cela-celaan(yg gk ngenakin), dan diganti dengan gombalan(yg membuat berbunga2) *ya jelas sekaleee*

Tapi.. jika ngegombalnya itu sudah dalam ruang lingkup yang kecil(ditujukan kepada personal yang lagi sendirian-_-") itu.. lain lagi ceritanya, jatohnya digombalinnya itu sambil dimodusin-_-" *disini yang gk mengenakannya* #sedihAjaaa

Dan.. mulai saat itu aku memutuskan bahwa aku gak suka digombalin.. meskipun manis didengar, dan setelah dicerna oleh pikiran dan perasaan juga ngenakin aja(malah.. membuat berbunga-bunga), tapi yang manis ini diibaratkan pemanis buatan(manis diawal.. bahkan sangat manis, tapi pahit diakhir) *karena menyadari bahwa itu hanyalah gombalan*

Kenapa begitu tidak suka? Karena.. begitu tidak nyaman buat kamu yang lebih dominan emosi/perasaannya dibandingkan dengan pemikiran *inilah kenyataannya*
Bahkan bukan hanya tidak suka.. tapi juga benci-_-"

Kenapa begitu? Karena membuat aku senang, tapi.. membuatku kecewa juga*complicated-_-"*. Bahkan sampai pada batas akhirnya aku tidak suka...

Terkecuali.. suatu saat nanti digombalin sama suami.. ini sih gak masalah, malah betah deh jadinya #loh?
*ya iya* :)

Senin, 15 April 2013

Sahabat SMP "Disini Aku Mulai Berhijab" :')

Part 1 (SMP Negeri 1 Cipeundeuy)
Salam blogger Muslimah :)

Hampir 6 tahun yang lalu, di SD Negeri Ciharashas, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung-Jawa Barat. Aku beserta teman kelasku yang sudah resmi dinyatakan lulus, dan kebetulan memang lulus 100% waktu itu, alhamdulillah...

Kami datang kesekolah untuk mencari informasi pendaftaran ke jenjang Sekolah Menengah Pertama, dan tentunya data nama-nama sekolah yang kami kehendaki *yang pasti kami menginginkan sekolah negeri, dan bagus kualitasnya*, dan alhamdulillah dengan nilai UN(nilai rata-ratanya) aku berkesempatan masuk ke dua sekolah negeri favorite, yaitu SMP Negeri 1 Cipeundeuy dan SMP Negeri 1 Cikalong.

Padahal sebelumnya aku berpikir bahwa "Jika salah satunya saja aku berkesempatan untuk masuk, maka beruntunglah aku" dan sekarang berkesempatan masuk ke keduanya, alhamdulillah...

Tapi, ada kebingungan ketika harus menentukan pilihan pertama (karena, keduanya merupakan sekolah yang bagus, dan aku inginkan #hadeeeuh bingung-_-")

Dan.. keputusanku pun sudah ku tentukan, yaitu memilih SMP Negeri 1 Cikalong. Formulir pun sudahku isi, dan sepertinya sudah clear menurutku, sekarang aku hanya tinggal memikirkan tesnya saja *belajar dengan giat tentunya*.

Tapi...
Tiba-tiba saja berubah, ketika mengetahui bahwa temanku yang bernama Erlina dan beberapa teman perempuan dikelasku lebih banyak memilih SMP Negeri 1 Cipeundeuy. Dan juga mengetahui bahwa yang memilih SMP Negeri 1 Cikalong itu hanya aku saja perempuannya, sementara pemilih lainnya adalah laki-laki yaitu temanku yang bernama Meiwan, Yuda, Rizky, dan Iki. "Hanya aku saja perempuannya?" Dipikir-pikir.. tidak nyaman juga jika akan kesekolah baru tapi tidak ada teman perempuan yang akrab. Meskipun dengan teman laki-laki itu pun akrab, tapi tentu saja berbeda.. karena kemungkinan mereka akan lebih asik dengan dunia mereka(dunia anak laki-laki).

Pilihanku pun berubah... formulirku ambil kembali dari meja wali kelas, pilihan pertamaku hapus dengan tipex, dan menggantinya dengan SMP Negeri 1 Cipeundeuy. Tak apalah, dua-duanya sama-sama sekolah bagus, meskipun pilihan pertamaku adalah SMP Negeri 1 Cikalong(yang tadinya aku utamakan karena jaraknya yang lebih jauh dari SMP Negeri 1 Cipeundeuy, aku ingin melatih keberanian dan kemandirianku), tapi pada akhirnya pilihanku adalah SMP Negeri 1 Cipeundeuy, dikarenakan faktor teman dan juga ada sepupuku yang lulusan sekolah ini. Jadi antara keduanya yang tadinya sama-sama 50%, tapi sekarang SMP Negeri 1 Cipeundeuy menjadi lebih dari 50%(inilah pilihan), dan.. mungkin aku berjodohnya dengan SMP Negeri 1 Cipeundeuy :)

And now... time to test :)
Kalau aku mah sih senyum aja, tapi dihari tes itu ada rasa nervous pula tentunya.


Hari itu aku tidak diantar oleh orangtua, karena memang dari kelas 3 SD aku tinggal bersama nenek(ibu babah aku). Orangtua ku dan adik pertamaku berada di Jakarta saat itu, hanya sesekali menjengukku ketika kenaikan kelas, atau beberapa bulan sekali...

Tak apa, sekarang aku didampingi oleh walikelas yang sekaligus guru kesayanganku(guru favorite aku), beliau bernama Pak Yayat Sudaryat :)

Waktunya sudah tiba, semua peserta tes masuk SMP Negeri 1 Cipeundeuy sudah siap diruangan yang telah disediakan dan soal pun datang…
Jengjreng.. sedikit panik juga saat itu, karena baru pertama kalinya menghadapi soal yang berjumlah seratus, dan harus dikerjakan dalam waktu 120 menit. Biasanya paling banyak juga 60 soal dalam waktu 120 menit #hadeeuh-_-“


Baiklah aku nikmati saja soal-soal itu, sebelum mengerjakan ku awali dengan basmallah dan mengecek kelengkapan soal #okay, fight...
120 menit kemudian, selesai sudah soal yang berjumlah seratus itu, karena kategorinya mata pelajaran yang berada di UN SD dan umum(ya iya, masa dikasih soal pelajaran untuk anak SMP#Oh what?) jadi tidak begitu menyulitkan, Alhamdulillah…

Ketika kelulusan tes akan diumumkan, nervous itu pun datang lagi *dag-dig-dug-_-“*

Akhirnya, surat pemberitahuannya pun sudah ada ditanganku sekarang…
Aku buka perlahan-lahan (sedikit gemetar juga saat itu), Alhamdulillah wa syukurillah “LULUS TES  dan ucapan SELAMAT” itu tertulis di surat pemberitahuan atas nama Eva Novitasari, asal sekolah SD Negeri Ciharashas. Dan mulai detik itu resmi diterima menjadi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cipeundeuy ^_^


Senengnya gk ketulungaan…
Sementara teman satu sekolahku yang mengikuti tes disekolah ini pun ada beberapa yang lulus, dan.. ada pula yang tidak :’(


Saat itu ada rasa senang dan juga rasa sedih *campur aduk-_-“*

Untuk temanku yang bernama Erlina… dia pun lulus(waah senangnya), sekarang kami satu sekolah lagi, hehe…

Masa Orientasi Siswa itu pun datang…
MOS itu.. merupakan MOS pertamaku, ya iya atuh #haduuh-_-“


Pada Masa Orientasi Siswa aku belum mengenakan hijab, karena aku masih diharuskan mengenakan pakaian SD(tentu saja baju dan roknya pendek). Jadi aku memutuskan untuk mengenakan hijab dihari pertamaku mengenakan seragam putih biruku(baju panjang, rok panjang, dan hijab*model bergo* berwarna putih) ^_^

Pada Masa Orientasi Siswa tidak banyak hal yang mengesankan,

Hmm… hanya beberapa yaitu :
Ketika games perkenalan dilapangan basket sekolah, peserta MOS dibagi kedalan beberapa kelompok, pada saat itu yang aku ingat hanya Egi(karena kemudia dia menjadi ketua kelasku), kelompok ini diharuskan membentuk lingkaran dengan berpegangan tangan. Nah disini yang mengesankannya… karena aku sebelah Egi, jadi aku harus berpegangan tangan dengannya(ada rasa risih*maksudnya agak segan gitu, dan malu juga* padahal biasanya gk begitu), kalau dipikir-pikir lagi ini itu merupakan gejala gugup.. ya betul gugup. Karena Egi ini guaanteng beneer(udah mulai ABG, udah mulai tau deh mana yg ganteng, hehe.. *bisa gitu?*)


Yang kedua adalah hal yang memalukan menurutku, dikarenakan keadaan lapangan yang cukup crowded(masih games dilapangan basket), banyak orang-terus aku ditarik teman-karena gk siap ditarik-maka terjatuhlah aku-_-“

Hasilnya adalah luka dilututku… mengeluarkan sedikit darah-kulit lutut sedikir terkelupas-dan perihnya gk ketulungan…

Beberapa dari temanku ada yang membantu… dan juga ada yang hanya menonton(haduuh.. dikira pelem apa, pake ditonton segala-_-“). Tak lama kemudian datanglah salah satu kakak OSIS perempuan dan berhijab, dia membawaku ke UKS dan mengobati luka dilututku itu…

Lagi anteng diobatin, tiba-tiba ada kakak OSIS lain menghampiri. Dia tidak begitu tampan, tapi cukup mempesona(wahduh.. mulai deh lebaynya)…

Eh tapi ciyus ini, waktu itu aku terpesona, eciee…
Dari informasi yang aku dengar dari teman-teman, nama dia adalah Ginanjar, dia adalah anak dari wakil kesiswaan sekolah ini, dan juga salah satu kakak kelas yang berprestasi dalam bidang akademik(oh ya ada lagi.. jago main basket dan cukup keren). Lagi anteng… balik lagi ke anteng diobatin(sebenernya gk anteng juga sih, yang ada itu galau karena perihnya-_-“), kak Ginanjar menyapa rekan OSISnya yg sedang ngobatin aku, dan juga menanyakan keadaan aku (Waah, jadi hilang deh perih yang diakibatkan oleh antiseptic itu, gara-gara… Cuma ditanya gitu*tepok jidat*)…


MOS selesai…
Besok sudah mulai memakai seragam putih biru, dan juga hijab ^_^
Tidak sabar menunggu besok…
Meskipun tidak sepenuhnya aku berhijab(maksudnya… aku belum mengenakannya ketikaku dirumah), tapi tak apa.. ini adalah fase awal. Dan motifku mengenakan hijab adalah “perempuan terlihat lebih anggun dengan hijabnya, karena ketika itu aku merupakan anak perempuan yang cukup tomboy.. jadi aku ingin sekali mengenakan hijab agar aku menjadi anggun, lebih perempuan, serta karena sebentar lagi aku akan beranjak ke masa-masa baligh.. jadi, aku sudah harus belajar berhijab”.
Waktu itu.. motif aku memang bukan untuk menjemput hidayah dalam berhijab, tapi adalah belajar membiasakan berhijab(karena waktu itu aku belum pada masa balighku), jadi… jika mengingatnya kembali perjuanganku untuk berhijab itu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan perjuangan teman-temanku disini(sekarang ini di Jakarta)…


Tapi…
Aku pun sempat mendapati hal-hal yang menyulitkan dalam perjalananku dari mulai berhijab hingga saat ini(akan aku bahas pada tulisan selanjutnya pada “Part 2 SMP Negeri 8 Jakarta”).


Hari pertama berhijab…
Benar-benar nyaman, dan merasa aman(Iya aman.. aman dari pandangan usil laki-laki, baik secara terang-terangan atau pun diam-diam melirik aurat perempuan yang bukan mahramnya).


Fase berhijabku lancar dan baik-baik saja pada perjalanan kelas VII. Aku ditempatkan di kelas VII-C waktu itu, huruf C adalah huruf ketiga… dan hal-hal yang berbau tiga aku menyukainya :)

Dan.. ketika melihat absen yang terpasang dijendela kaca kelas VII-C aku pun melihat nama Erlina teman SD ku, hmm.. senangnya.. bukan hanya satu sekolah lagi, tapi kita sekelas lagi. Ketika dikelas pun kita duduk sebangku(oh iya, Erlina juga mulai berhijab sama denganku *sehati, hehe*)
Berbicara mengenai sahabat dikelas VII-C.. banyak dari mereka yang menyenangkan, baik hati, kocak, bocor, dll, hehe...

Ada yang menyenangkan...
Dikarenakan dari pertama kali ditanya suka warna apa, dan aku menjawab suka warna pink.. bahkan sampai sekarang :)
Pada pertengangan kelas VII dan mulai mengenal teman-teman kelas, ternyata banyak yang sangat menyukai warna pink seperti aku, maka kami(yang menyukai warna pink/merah muda) memutuskan untuk membuat gank*ada-ada saja kan, tapi seru loh ini^_^* namanya adalah "Gank Pink" *nyentrik kan, hehe*

Minggu, 14 April 2013

My Blog is My World - Life - Art (I'm a blogger Muslimah) ;)

Salam, blogger holic :)

Lagi serius ini :p
Jika kita memandang dunia, itu ibaratkan memandang kehidupan.. tentu saja :)

Karena begitu indahnya, terkadang sampai lupa bahwa kita hanya sementara didalamnya… Berada didalamnya dan menjalani hiruk pikuknya kehidupan…
SEMENTARA… TAPI ITU BERHARGA

Hmm…
Dan indahnya itu bukan fatamorgana menurutku, indahnya adalah nyata, sampai-sampai dapat menjadi memori yang tertanam didalam korteks secara permanen, subhanallah kan…

Setiap individu pastinya mempunyai memori yang berbeda-beda, meskipun ia berada di tempat dan situasi yang sama… namun bagian dari peristiwa yang mengesankannya pasti ada perbedaannya. Tidak hanya indahnya, namun ada pula memori suramnya…

Yeaaah, this is life… and than life is art :)

Untuk seni yang satu ini, aku ingin sekali menuangkannya dalam bentuk tulisan, semoga saja sedikit banyaknya terdapat hal-hal yang bermanfaat, aamiin…

Oh ya, sekarang itu senjataku bukan kuas atau pena...
tapi kompi lipet dan modem, jadi blogger Muslimah sekarang itu beruntung menurutku, tinggal duduk manis depan kompi lipet(semua jadi lebih efisien) *tapi ingat!!! Hemat energi juga ya :)*
Sok atuh ya kenalan sama kompi lipet aku, namanya "KLE2012" umurnya sudah 1 tahun lebih satu bulan, dan kepribadiannya itu aneh, kadang-kadang suka ngambekan, kalau udah dimintain bantuan lama-lama suka gk stabil emosinya, kalau kayak gitu baiknya dia itu di-restart dulu. Dan.. dia sensitif kalau disentuh-sentuh sama yang bukan muhrimnya, sebaik apapun kamu sama dia, dia gk akan nurut. Dan nurutnya itu hanya dengan yang punya (Jadi, harus baik-baikin yang punya, supaya dikasih ilmu menaklukkan si KLE2012 ini, I mean... supaya dikasih passwordnya gitu, hehe...)
Tapi.. ya gitu deh nurutnya kadang-kadang *loh?*
Kadang.. yang punya aja galau gara-gara dia begitu *sabaaar*

(Hati-hati.. jangan ngajak dia "high five" ya, nanti bisa-bisa saya turun tangan *nahloh?*)

Terus...
Nama si modemnya adalah SFE2012, kalau dia mah gk neko-neko kok, dia mah kalem *eh, tapi kadang suka lebay... ya begitulah koneksinya itu kadang kayak siput-_-" lebay kan*, dan juga harus dikasih makan terus, setiap bulan *biasalah.. paket gitu, supaya lebih hemat, hehe*
Oh ya, sudah ya berkenalannya, sekarang waktunya untukku berselancar*istilahku ketika ngeblog*

Okay…
World – Life – Art – with me here, hehe ^_^