Gombalan
mulai booming di sekitarku pada tahun 2012 lalu...
Kesan pertama yang aku tangkap hanyalah bercandaan. Kalau namanya bercanda.. memang itu tak masalah, dan kenyataannya orang-orang berdalih bahwa ngegombal itu hanya untuk senang-senang, supaya gak setres, supaya gak tegang, supaya suasana cair, supaya suasana lebih akrab, dan segudang alasan lainnya...
Okay..
itu masih membuatku tenang ditempat dudukku. Masih oke.. karena dalam lingkup
yang besar.. maksudnya ngegombalannya itu ditongkrongan yang notabene banyak
orang(lagi kumpul).. anggap saja kalau itu sebagai pengganti dari
cela-celaan(yg gk ngenakin), dan diganti dengan gombalan(yg membuat berbunga2)
*ya jelas sekaleee*
Tapi.. jika ngegombalnya itu sudah dalam ruang lingkup yang kecil(ditujukan kepada personal yang lagi sendirian-_-") itu.. lain lagi ceritanya, jatohnya digombalinnya itu sambil dimodusin-_-" *disini yang gk mengenakannya* #sedihAjaaa
Dan.. mulai saat itu aku memutuskan bahwa aku gak suka digombalin.. meskipun manis didengar, dan setelah dicerna oleh pikiran dan perasaan juga ngenakin aja(malah.. membuat berbunga-bunga), tapi yang manis ini diibaratkan pemanis buatan(manis diawal.. bahkan sangat manis, tapi pahit diakhir) *karena menyadari bahwa itu hanyalah gombalan*
Kenapa begitu tidak suka? Karena.. begitu tidak nyaman buat kamu yang lebih dominan emosi/perasaannya dibandingkan dengan pemikiran *inilah kenyataannya*
Bahkan
bukan hanya tidak suka.. tapi juga benci-_-"
Kenapa begitu? Karena membuat aku senang, tapi.. membuatku kecewa juga*complicated-_-"*. Bahkan sampai pada batas akhirnya aku tidak suka...
Terkecuali.. suatu saat nanti digombalin sama suami.. ini sih gak masalah, malah betah deh jadinya #loh?
*ya iya* :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar